Senin, 09 Juli 2012

Mengalahkan Kecemasan Saat Pertama Kali Memasuki Dunia Kerja

Setelah diterima bekerja di suatu perusahaan, timbul rasa bangga pada diri Anda dan orang tua. Entah kenapa, namun tiba-tiba muncul juga perasaan was-was, takut, atau tidak percaya diri.

Sebenarnya merupakan hal yang wajar jika Anda merasa cemas seperti gambaran di atas, karena Anda akan memasuki lingkungan baru (baca: dunia kerja) yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Jangankan seorang fresh graduated. Seseorang yang sudah lama berkarir saja dapat merasa cemas saat saat pindah kerja ke kantor atau posisi baru. Kadang kecemasan ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan teknis yang Anda miliki. Anda dapat saja merasa khawatir tentang rekan kerja, atasan, apakah mampu bertahan kerja di sana, dan sebagainya.

Pada akhirnya, setelah benar-benar menjalani pekerjaan tersebut, Anda akan menemukan bahwa tidak ada situasi yang harus dicemaskan. Intinya, semua hal ini sebatas perasaan yang muncul di dalam diri Anda sendiri saja. Namun tetap saja jika memiliki perasaan cemas seperti ini saat akan memasuki dunia kerja, Anda harus berupaya untuk mengatasinya agar performa kerja Anda maksimal dan karir Anda dapat berkembang.

Jadi, ketika Anda memiliki perasaan cemas seperti ini, bagaimana Anda dapat mengatasinya?
  1. Banyak bertanya dan mencari info berkaitan dengan jobdesc yang menjadi pekerjaan Anda.
    Anda tidak perlu takut rekan kerja atau atasan akan merasa kesal jika Anda banyak bertanya tentang pekerjaan. Dengan status fresh graduate yang masih minim pengalaman, ada kemungkinan mereka akan melihatnya sebagai kemauan seorang karyawan baru untuk belajar dan demi perkembangan perusahaan.
  2. Belajar tentang organizational culture (atau budaya perusahaan) yang berlaku di perusahaan yang Anda masuki.
    Anda dapat belajar tentang dress code perusahaan, kebiasaan makan siang dan di mananya, bagaimana dan ke siapa jika Anda membutuhkan suatu informasi, dan lainnya. Anda dapat lebih kenal perusahaan sehingga juga merasa lebih nyaman dalam bekerja. 
  3. Membina relasi sosial yang baik dengan semua orang dan di setiap divisi.
    Jika Anda ingin disukai oleh lingkungan, bergaulah dengan banyak orang. Berkenalan dengan banyak orang. Jangan hanya bergaul dengan teman-teman yang berasal dari satu divisi dengan Anda. Jangan pula Anda memihak satu kelompok tertentu. Rangkul semua orang, tanpa menimbulkan konflik.
  4. Hindari konflik; abaikan komentar-komentar negatif orang lain.
    Berusahalah untuk menghindari konflik. Jangan memulai atau terlibat dalam pertengkaran, agar suasana kondusif dalam kantor tetap terjaga. Anda juga tidak perlu menyerap semua komentar negatif orang lain terhadap diri Anda ataupun orang lain. Setiap orang pastinya memiliki sifat dan perilaku yang berbeda-beda.
  5. Fokus kepada perusahaan dan pekerjaan.
    Ingatlah tujuan awal mengapa perusahaan merekrut Anda sebagai karyawan, yaitu untuk bekerja dengan sepenuh hati demi kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Dengan mengingat ini, akan membantu Anda untuk fokus bekerja dan melupakan kecemasan-kecemasan yang Anda rasakan.
  6. Tips terakhir, work hard but don’t forget to give yourself a “me-time” ?
Selain cara-cara di atas, Anda juga dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan mengikuti program magang ketika kuliah. Jangan dianggap remeh manfaat dari magang ini. Jika di bangku kuliah pemahaman Anda akan sesuatu sebatas teori saja, maka pengalaman magang memungkinkan Anda untuk belajar bagaimana menerapkan teori-teori yang sudah dipelajari tersebut ke dunia kerja. Di mata perusahaan, Anda jadinya akan memiliki poin lebih dengan ada pengalaman magang. 


Selamat memasuki dunia kerja dan semoga berhasil!











Dian Kartikasari, M.Psi.
Binus Career Consultant